Hubungan yang cukup menarik dan pelik bagi kedua negara di Asia Timur, Tiongkok dan Jepang. Menariknya adalah kedua negara, terutama Jepang mengadopsi kosa kata Tiongkok yang disebut kanji, sedangkan dalam bahasa Mandarin adalah hanzi.
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara hanzi dan kanji dalam hal penulisan. Keduanya sama, hanya saja perbedaannya terletak pada pelafalan kosa kata kanji yang berbeda dengan hanzi.
Kapan persisnya hanzi bisa masuk ke Jepang? Kurang lebih di abad ke-4 Masehi. Dimana Jepang awal mulanya belum menemukan aksara untuk menterjemahkan komunikasi verbal mereka. Saat ini aksara kanji melambangkan suatu arti. Suatu kanji dapat dibaca 2 bacaan yaitu Onyomi (adaptasi dari cara baca Tiongkok) dan Kunyomi (adaptasi dari cara baca Jepang).
Jadi Tiongkok berhasil menginvasi Jepang lewat aksara yang sekarang masih eksis disana. Masyarakat Tiongkok tentu tidak terlalu kesulitan belajar kanji Jepang karena penulisannya sama dengan hanzi hanya berbeda pengucapan.
Tapi di abad ke-20, di tahun 1900an anehnya justru Jepang yang menginvasi Tiongkok sebagai negara jajahan. Jepang dengan politik fasisnya ingin coba menguasai Asia secara utuh dan menjadi sahabat karib Hitler dan Benito Mussolini demi menguasai dunia.
Jepang melakukan upaya destruktif secara besar-besaran di hampir semua wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara. Mereka ingin memanfaatkan wilayah kolonisasi mereka demi kepentingan ultranasionalis mereka untuk menggempur negara-negara pelaku perang dunia I.
Ada banyak efek yang ditimbulkan dari kejadian yang memilukan selama pendudukan Jepang, mulai dari jugun ianfu, romusha dan yang lain. Bahkan setelah Jepang kalahpun menimbulkan problematika yang serius karena wilayah jajahannya berada pada kekuasaan vacum of power, mulai dari terbaginya beberapa negara menjadi 2 wilayah seperti Vietnam Selatan dan Vietnam Utara, Korea Selatan dengan Korea Utara serta Republik Rakyat Tiongkok dengan Republik Tiongkok.
Seiring berubahnya dunia, berubah pula pemikiran yang dapat membuat berbagai ketidakpastian. Karena yang pasti hanya milik Illahi.
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara hanzi dan kanji dalam hal penulisan. Keduanya sama, hanya saja perbedaannya terletak pada pelafalan kosa kata kanji yang berbeda dengan hanzi.
Kapan persisnya hanzi bisa masuk ke Jepang? Kurang lebih di abad ke-4 Masehi. Dimana Jepang awal mulanya belum menemukan aksara untuk menterjemahkan komunikasi verbal mereka. Saat ini aksara kanji melambangkan suatu arti. Suatu kanji dapat dibaca 2 bacaan yaitu Onyomi (adaptasi dari cara baca Tiongkok) dan Kunyomi (adaptasi dari cara baca Jepang).
Jadi Tiongkok berhasil menginvasi Jepang lewat aksara yang sekarang masih eksis disana. Masyarakat Tiongkok tentu tidak terlalu kesulitan belajar kanji Jepang karena penulisannya sama dengan hanzi hanya berbeda pengucapan.
Tapi di abad ke-20, di tahun 1900an anehnya justru Jepang yang menginvasi Tiongkok sebagai negara jajahan. Jepang dengan politik fasisnya ingin coba menguasai Asia secara utuh dan menjadi sahabat karib Hitler dan Benito Mussolini demi menguasai dunia.
Jepang melakukan upaya destruktif secara besar-besaran di hampir semua wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara. Mereka ingin memanfaatkan wilayah kolonisasi mereka demi kepentingan ultranasionalis mereka untuk menggempur negara-negara pelaku perang dunia I.
Ada banyak efek yang ditimbulkan dari kejadian yang memilukan selama pendudukan Jepang, mulai dari jugun ianfu, romusha dan yang lain. Bahkan setelah Jepang kalahpun menimbulkan problematika yang serius karena wilayah jajahannya berada pada kekuasaan vacum of power, mulai dari terbaginya beberapa negara menjadi 2 wilayah seperti Vietnam Selatan dan Vietnam Utara, Korea Selatan dengan Korea Utara serta Republik Rakyat Tiongkok dengan Republik Tiongkok.
Seiring berubahnya dunia, berubah pula pemikiran yang dapat membuat berbagai ketidakpastian. Karena yang pasti hanya milik Illahi.
Hubungan Terbalik Tiongkok dan Jepang
Oleh
Listomo Adi Rinanto
POST COMMENT