Masyarakat Indonesia selalu aktif berkumpul dan berserikat dimulai sejak para pendiri bangsa bersatu membentuk grup-grup sosial politik. Grup yang mereka bentuk diinisiasi untuk bisa menyuarakan aspirasi mereka yang terbelenggu di era pemerintahan kolonial.
Sebelum muncul kongres pemuda, banyak muncul perkumpulan daerah dari berbagai wilayah di Indonesia untuk bisa menjaga komunikasi diantara mereka. Jong Java, Jong Sumatra dan beberapa perkumpulan lain memberikan pemahaman mendasar bahwa mereka ada karena mereka bersosial.
Selanjutnya muncul perkumpulan Budi Oetomo, kemudian muncul berbagai perkumpulan lain demi menguatkan eksistensi nasional dari penjajah. Lanjutan dari perkumpulan sosial budaya ditandai dengan kemunculan perkumpulan daerah. Membuat perkumpulan politik semakin getol muncul pelan-pelan. Nasionalisme dan politik kemudian berjalan beriringan dalam mencapai kemajuan dan kepentingan nasional.
Saat ini, jika kalian menengok jumlah perkumpulan di Indonesia, kalian akan kesulitan untuk menghitung keseluruhan karena ada banyak sekali perserikatan yang sudah dibentuk. Kalian tengok saja perserikatan buruh, persatuan sepak bola Indonesia, himpunan mahasiswa Indonesia dan masih banyak lagi.
Skala kecil pun ingin ikut ambil bagian seperti komunitas sosial, komunitas budaya, komunitas agama, komunitas pencinta seni dan berbagai komunitas lain yang semakin berkembang sesuai kebutuhan zaman.
Lalu ada pula perkumpulan antar RT, antar keluarga, kerja bakti, gotong royong dan segala sesuatu yang merujuk pada kebersamaan dan kepentingan umum lainnya. Tak dapat dipungkiri berkumpul dan berserikat ini menjadi bagian yang tidak dapat ditolak dan tidak dapat dihilangkan, karena sudah mendarah daging di masyarakat Indonesia.
Sebelum muncul kongres pemuda, banyak muncul perkumpulan daerah dari berbagai wilayah di Indonesia untuk bisa menjaga komunikasi diantara mereka. Jong Java, Jong Sumatra dan beberapa perkumpulan lain memberikan pemahaman mendasar bahwa mereka ada karena mereka bersosial.
Selanjutnya muncul perkumpulan Budi Oetomo, kemudian muncul berbagai perkumpulan lain demi menguatkan eksistensi nasional dari penjajah. Lanjutan dari perkumpulan sosial budaya ditandai dengan kemunculan perkumpulan daerah. Membuat perkumpulan politik semakin getol muncul pelan-pelan. Nasionalisme dan politik kemudian berjalan beriringan dalam mencapai kemajuan dan kepentingan nasional.
Saat ini, jika kalian menengok jumlah perkumpulan di Indonesia, kalian akan kesulitan untuk menghitung keseluruhan karena ada banyak sekali perserikatan yang sudah dibentuk. Kalian tengok saja perserikatan buruh, persatuan sepak bola Indonesia, himpunan mahasiswa Indonesia dan masih banyak lagi.
Skala kecil pun ingin ikut ambil bagian seperti komunitas sosial, komunitas budaya, komunitas agama, komunitas pencinta seni dan berbagai komunitas lain yang semakin berkembang sesuai kebutuhan zaman.
Lalu ada pula perkumpulan antar RT, antar keluarga, kerja bakti, gotong royong dan segala sesuatu yang merujuk pada kebersamaan dan kepentingan umum lainnya. Tak dapat dipungkiri berkumpul dan berserikat ini menjadi bagian yang tidak dapat ditolak dan tidak dapat dihilangkan, karena sudah mendarah daging di masyarakat Indonesia.
Partisipasi Masyarakat Indonesia Bersosial
Oleh
Listomo Adi Rinanto
POST COMMENT