Selasa, 27 Maret 2018

Manusia Hidup di dalam Sesuatu yang Hidup

Hidup di dunia ini sepertinya akan terus bergulir sampai saat yang dijanjikan tiba. Tapi tahukah kalian? dimana di bumi yang kita pijaki selalu mengundang tanda tanya seputar dinamika cuaca, iklim dengan alam yang berubah dengan cepatnya.

Source : youthmanual.com
 
Para peneliti coba mengungkapkan bahwa bumi akan terus mengalami perkembangan, hal ini bisa dibuktikan dari perubahan bentuk, perubahan angin dan berbagai perubahan lainnya. Tapi apakah terpikir dalam benak kita bahwa yang terjadi selama ini diakibatkan oleh bumi itu sendiri?

Yang selama ini kita kenal, bumi adalah sebuah planet dan untuk saat ini masih satu-satunya planet di tata surya yang bisa ditempati dan bisa hidup di dalamnya. Bumi sejatinya akan terus berubah sesuai dengan yang diatur oleh Yang Maha Kuasa yaitu Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bumi kelak akan dijadikan saksi dihari perhitungan dan akan dijadikan saksi dihari kiamat nanti.

Seperti yang dijelaskan dalam Surah Az Zalzalah ayat ke-4, "Pada hari itu bumi menceritakan beritanya" lalu dilanjutkan ayat ke-5, "karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya."

Tak bisa disangkal bahwa sejatinya manusia itu hidup dalam sesuatu yang hidup seperti saat manusia masih dalam kandungan, masih dalam bentuk janin. Janin di dalam rahim seorang wanita.

Begitupun dengan segala aktivitas yang kita lakukan di dunia, di tempat dimana kita bersembunyi untuk bermaksiat, di tempat dimana kita melakukan keburukan, semua akan terungkap dan dijelaskan dengan sejelas-jelasnya.


Source : sharkamestory.blogspot.com

Begitu juga sebaliknya segala kebaikan yang kalian lakukan, segala ketulusan yang kalian berikan akan disampaikan dengan gamblang. Maka dari itu, mulai dari sekarang cobalah untuk senantiasa berbuat baik dan jangan pernah meremehkan kebaikan sekecil atom sekalipun.

Mulai dari sekarang berbuat baiklah dengan bumi, termasuk diantaranya alam, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Anggaplah jika sedang turun hujan, bumi sedang sedih (karena gembira ataupun duka); jika sedang mendung, bumi sedang murung; jika kilat menyambar, bumi sedang marah; jika panas terik, bumi sedang bersemangat; jika badai datang, bumi sedang kalut.

Source : zeinguerin.com

Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan untuk dirimu dan bumi yang kau tinggali. Tetaplah bersahabat dengan bumi, kelak engkau akan merasakan kedamaian dan ketentraman hakiki. Bahkan tanpa uang, sejatinya kalian masih bisa ditanggung asupan sehari-hari dari alam yang terhampar. Patut dipertanyakan jika manusia terluka dan putus asa karena uang, berarti mereka meninggalkan eksistensi bumi bagi mereka.