Nabi dan Rasul pembawa risalah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada setiap umat manusia tentu memiliki kaum-kaum tersendiri di zamannya. Dari apa yang disampaikan para rasul sedikit yang mengikutinya dan banyak pula yang membangkang darinya.
Coba tengok kejadian para kaum nabi terdahulu, apa yang menyebabkan keberadaan mereka dibinasakan Allah sedangkan di zaman nabi yang lain tetap dipelihara utuh hingga hari kiamat datang?
Cermin ini menjadi petunjuk sekaligus introspeksi kita dalam menyikapi persoalan yang ringan untuk dimaafkan dan berat untuk benar-benar dijauhi dan ditinggalkan. Karena jika disepelekan akan menjadi permasalahan yang besar di dunia bahkan di akhirat kelak.
Rasul sebagai perantara dalam menyampaikan perintah dan larang serta ajakan untuk bertauhid hanya kepada Allah. Diabaikan dan ditolak dengan tegas oleh kaum tersebut. Akibatnya Allah murka.
Bersabar dengan ulah kaumnya yang tak kunjung sembuh untuk kembali kepada Allah senantiasa dijalani setiap waktu tanpa henti oleh para Nabi dan Rasul. Nabi Nuh dengan umurnya mencapai 900 tahun senantiasa berdoa dan berharap agar kaumnya kembali kepada Allah. Tetap saja kaumnya angkuh dengan perintah Allah. Kaum 'Ad, kaum Nabi Luth di kota Sodom dan kaum-kaum yang diluar batas dan tak beriman akhirnya dibinasakan keberadaannya.
Keimanan yang seperti apa? Keimanan yang ada dalam sanubari mereka bahwa Allah itu adalah Tuhan semesta alam. Tapi implementasinya yang tidak dilaksanakan dengan baik.
Yahudi mempercayai bahwa Tuhan hanya ada 1 yaitu Allah. Tapi praktek keseharian mereka tidak mencerminkan keimanan mereka. Mereka tidak menjalankan syariat Taurat dengan baik, mereka berlaku seenaknya dan mereka menolak kehadiran para nabi dengan membunuh para nabi.
Kaum musyrik Quraisy sama dengan kaum Yahudi atau Bani Israil mengenai Tuhan tunggal yaitu Allah. Namun dalam praktek ibadah, mereka menyembah berhala yang mereka anggap bahwa ini adalah perantara-perantara untuk bisa menyembah Allah.
Nabi Ibrahim menyampaikan risalah bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Tetapi kenapa setelah ketiadaannya, Muncul banyak patung di sekitar Ka'bah? Di zaman inilah benar-benar zaman jahiliyah atau kebodohan. Kejahilan mereka hanya akal-akalan dan tipu daya syaitan untuk menjerumuskannya ke dalam kesesatan.
Hingga akhirnya Nabi Muhammad SAW meluruskan tentang konsep ketuhanan yang benar sesuai dengan perintah Allah. Dimana ketuhanan yang hakiki tidaklah dalam bentuk apapun melainkan dalam bentuk keimanan yang berarti meyakini sepenuh hati, mengucapkannya dengan lisan dan mengamalkannya dengan seluruh anggota badan.
Coba tengok kejadian para kaum nabi terdahulu, apa yang menyebabkan keberadaan mereka dibinasakan Allah sedangkan di zaman nabi yang lain tetap dipelihara utuh hingga hari kiamat datang?
Cermin ini menjadi petunjuk sekaligus introspeksi kita dalam menyikapi persoalan yang ringan untuk dimaafkan dan berat untuk benar-benar dijauhi dan ditinggalkan. Karena jika disepelekan akan menjadi permasalahan yang besar di dunia bahkan di akhirat kelak.
1. Kaum yang dibinasakan
Jika kalian merujuk pada kata binasa tak bisa lepas dari yang namanya adzab. Adzab Allah diberikan kepada kaum yang bukan hanya tak mau mendengarkan seruan-Nya dengan perantara nabi diantara mereka tapi juga kepada kaum yang secara nyata menolak ke-Esaan Allah.Rasul sebagai perantara dalam menyampaikan perintah dan larang serta ajakan untuk bertauhid hanya kepada Allah. Diabaikan dan ditolak dengan tegas oleh kaum tersebut. Akibatnya Allah murka.
Bersabar dengan ulah kaumnya yang tak kunjung sembuh untuk kembali kepada Allah senantiasa dijalani setiap waktu tanpa henti oleh para Nabi dan Rasul. Nabi Nuh dengan umurnya mencapai 900 tahun senantiasa berdoa dan berharap agar kaumnya kembali kepada Allah. Tetap saja kaumnya angkuh dengan perintah Allah. Kaum 'Ad, kaum Nabi Luth di kota Sodom dan kaum-kaum yang diluar batas dan tak beriman akhirnya dibinasakan keberadaannya.
2. Kaum yang dibiarkan keberadaannya
Kaum ini ditujukan kepada kaum Yahudi atau Bani Israil dan kaum musyrik Quraisy. Apa yang membedakan kaum-kaum ini dengan kaum-kaum sebelumnya? Letaknya ada pada keimanan.Keimanan yang seperti apa? Keimanan yang ada dalam sanubari mereka bahwa Allah itu adalah Tuhan semesta alam. Tapi implementasinya yang tidak dilaksanakan dengan baik.
Yahudi mempercayai bahwa Tuhan hanya ada 1 yaitu Allah. Tapi praktek keseharian mereka tidak mencerminkan keimanan mereka. Mereka tidak menjalankan syariat Taurat dengan baik, mereka berlaku seenaknya dan mereka menolak kehadiran para nabi dengan membunuh para nabi.
Kaum musyrik Quraisy sama dengan kaum Yahudi atau Bani Israil mengenai Tuhan tunggal yaitu Allah. Namun dalam praktek ibadah, mereka menyembah berhala yang mereka anggap bahwa ini adalah perantara-perantara untuk bisa menyembah Allah.
Nabi Ibrahim menyampaikan risalah bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Tetapi kenapa setelah ketiadaannya, Muncul banyak patung di sekitar Ka'bah? Di zaman inilah benar-benar zaman jahiliyah atau kebodohan. Kejahilan mereka hanya akal-akalan dan tipu daya syaitan untuk menjerumuskannya ke dalam kesesatan.
Hingga akhirnya Nabi Muhammad SAW meluruskan tentang konsep ketuhanan yang benar sesuai dengan perintah Allah. Dimana ketuhanan yang hakiki tidaklah dalam bentuk apapun melainkan dalam bentuk keimanan yang berarti meyakini sepenuh hati, mengucapkannya dengan lisan dan mengamalkannya dengan seluruh anggota badan.
Perbedaan Kaum yang Dibinasakan dan Dibiarkan
Oleh
Listomo Adi Rinanto
POST COMMENT