Image from nu.or.id |
Semakin bertambah umur, memang harus mulai dewasa, matang, bijak dan gak boleh baper.
Perjalanan setelah lebaran adalah sejenak mulai berpikir, bahwa saat ini, kau bertanggung jawab penuh terhadap hati dan pikiranmu,
Ketika tak lagi bertemu teman terdekat ketika sekolah, karena banyak yg sudah bekerja dan berkeluarga, aku tak boleh berharap banyak untuk bisa bersama mereka setiap waktu,
Ketika pekerjaan telah menyita lebih banyak waktumu, maka tak ada lagi waktu bermain-main yg bisa kau maksimalkan, kecuali ketika kau sendirian. Tapi terkadang kesendirian justru memicu masalah,
Kemudian terkait hubungan asmara dengan lawan jenis, yg ada dipikiranku saat ini, menikah atau tidak untuk saat ini. Karena asmara tidak untuk berlama-lama tanpa kejelasan.
Pernah juga ingin kembali ke titik terendah, bukan untuk merendah tapi agar puas merasakan ketidaknyamanan yg terjadi agar esok aku jauh lebih kuat dan lebih rileks menghadapi kenyataan yg penuh ketidakpastian.
Pernah berpikir ingin dihina, diabaikan, direndahkan, disepelekan, dianggap tak berguna dan dianggap kaum kelas bawah. Semua itu terjadi bukan sebagai real condition but reality condition. Karena reality tentu settingan. Sedangkan real itu penuh tantangan.
Bahkan saat ini tak ada sedikitpun berharap kepada manusia, termasuk orang lain yg sedang aku ikhtiarkan untuk menjadi pasangan hidup. Aku melakukannya nothing to lose, agar ketika berada di posisi to lose aku bersiap untuk tulus.
Mengenai pekerjaan, aku memang melakukannya sepenuh hati. Hanya saja belum sepenuh syukur. Karena kadang masih saja bergelut dengan keinginan pribadi yg ingin disegerakan, padahal Allah belum memberikan kekuatan untuk bisa melawan nafsuku sendiri.
Yang aku jalani saat ini, lebih kepada hal-hal yg ingin aku lakukan sebisa dan semampu keadaanku saat ini. Aku tak lagi ambisius mengejar keinginanku yg tak terbatas.
Hidup Amatiran
Oleh
Listomo Adi Rinanto
POST COMMENT